“…Pelajari hal yang baru tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia. Tekun dan konsisten belajar, terapkan hal yg baik untuk kemajuan bangsa…”
Cuaca yang cerah menandai dimulainya kelas inspirasi pagi ini.
Sangat spesial karena Bapak Duta Besar LBBP RI untuk Singapura, Bapak Suryo Pratomo berkenan hadir sebagai pembicara, didampingi Atdikbud KBRI Singapura, Bapak IGAK Satrya Wibawa.
Kelas inspirasi diawali dengan sambutan dari Ibu Kepala Sekolah, Ibu Yenny Dwi Maria. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut dengan suka cita serta rasa syukur atas kehadiran Pak Dubes pagi ini.
Semangat Pagi!
Semangat Pagi!
Semangat Pagi!
Pak Dubes menyapa siswa-siswi dengan penuh semangat.
Pak Dubes mengawali penyampaian materi dengan memaparkan data-data faktual yang menggugah rasa kebangsaan dan kecintaan terhadap Bangsa Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa Singapura merupakan negara yang dahulunya merupakan negara yang penuh kemiskinan namun mereka berkomitmen untuk maju bersama sehingga dalam waktu 57 tahun mereka sudah sangat maju, memiliki sistem pendidikan yang sangat baik dan tingkat perekonomian yang setara dgn negara-negara maju di dunia. Namun semua itu tidak datang secara tiba-tiba, tentunya penuh dengan kerja keras.
Beliau kemudian menunjukkan gambar mengenai perkembangan teknologi telekomunikasi.
Dengan lugas dan gaya penyampaian beliau yang menarik, beliau menceritakan perkembangan teknologi komunikasi mulai dari pengiriman surat menggunakan merpati pos, ditemukannya telepon, telegraph, faksimil sampai teknologi telekomunikasi mutakhir saat ini.
Hal unik sempat beliau alami diawal karirnya sebagai wartawan. Alangkah sulitnya mengirim berita saat bertugas meliput di salah satu pelosok di Filipina. Kemudian cerita berlanjut saat beliau bertugas meliput piala dunia di italia pada tahun 1990. Ketika itu, fotografer liputan harus masuk ke ruangan khusus untuk mencetak gambar negatif (klise) menjadi foto. Kira-kira diperlukan 2 jam untuk mengirim sebuah foto dari Italia ke Jakarta.
Beruntung saat ini sudah ada internet, semua serba sangat mudah. Kita dapat mengirimkan pesan dari manapun ke manapun dengan mudah. Apapun yang ingin kita cari, dalam hitungan detik bisa kita dapatkan. Berbada dengan saat Ibu Kepsek atau Pak Atdikbud bersekolah dahulu. Kita harus mencari dari lembar ke lembar informasi yang diinginkan. Namun tentu, teknologi itu seperti pisau bermata 2. Jika digunakan dengan baik itu dapat berguna untuk kesejahteraan namun jika digunakan untuk kejahatan maka akan sangat merugikan. Seperti contoh, pada tahun 2022 warga Singapura mengalami kerugian sebesar SGD 660 juta akibat scam. Hal itu dialami oleh warga Singapura yang memiliki latar belakang pendidikan rata-rata diatas SMA.
Presiden ke 3 Indonesia, Bapak BJ. Habibie mengatakan. “dunia yg terbuka harus diimbangi dengan anak-anak Indonesia yang berilmu dan dibarengi iman dan taqwa, supaya penggunaan teknologi terkendali dan digunakan untuk kebaikan.”
Beliau kemudian menyampaikan mengenai orang-orang yang dengan kiprahnya dapat mengubah dunia, yakni:
1. Alexander Graham Bell, penemu telepon
2. Martin Cooper, penemu telepon genggam
3. Steve Jobs, penemu Apple
Lebih lanjut beliau bercerita mengenai Steve Jobs saat mulai membangun desktop computer yang kemudian berkembang menjadi produk-produk apple seperti sekarang. Saat ini kelayaan apple memiliki kekayaan 4 kali lebih besar dari negara Indonesia dan 10 kali dari Singapura. Sungguh kisah yang inspiratif.
Teknologi itu terus berkembang. Ini bukan akhir dari inovasi teknologi. Beliau yakin bahwa ini merupakan bagian awal dari kebangkitan teknologi, “sangat mungkin suatu saat kalian lah yang menjadi pengembang teknologi.” Beliau berkata dengan penuh semangat, diikuti tepuk tangan dari para siswa. Beliau melanjutkan, “Tekun, menyenangi apa yang kita kerjakan dan konsisten. Itu merupakan kunci kesuksesan.”
“Kalian pasti senang K-pop?” Beliau bertanya.
“Iya Pak” Para siswa serempak menjawab.
Beliau kemudian bercerita mengenai bagaimana Korea Selatan yang merdeka pada bulan dan tahun yang sama dengan kemerdekaan Indonesia dapat menjadi hebat seperti saat ini. Menjadi trend setter, berprestasi di bidang olah raga, budaya, teknologi bahkan pendidikan dan ekonomi. Korea Selatan mendidik bangsanya untuk tidak mau kalah dengan yang lain, tekun dan ingin sealu menjadi yang terhebat.
Beliau melanjutkan cerita dengan flash back ke tahun 1991, saat Negara Tiongkok masih terbelakang. Namun saat ini mereka menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat. Beliau menekankan bahwa mereka bisa seperti itu karena seluruh masyarakat memiliki komitmen yang sama dalam memajukan negara melalui pendidikan.
Beliau berpesan, “Tentukan jalanmu untuk dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia kedepan. Terus belajar dan berikan yg terbaik!”
“Pelajari hal yang baru di Singapura tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia. Terapkan hal yg baik untuk kemajuan bangsa.”
Beliau menyampaikan kisah inspiratif dari berbagai bidang dengan sangat menarik, sehingga dapat menggugah kesadaran kita sekaligus menambah wawasan kebangsaan bagi para siswa.
Kami sangat beruntung pagi ini mendapatkan bekal motivasi dan kisah inspiratif dari Pak Dubes.
Terima kasih dan sehat selalu Pak Dubes.
Kegiatan diakihiri dengan berfoto bersama dan penyerahan cinderamata dari sekolah kepada Pak Dubes yg disampaikan oleh Ibu Kepala Sekolah.
_fkc_