“…Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung. Kita harus patuh pada aturan yang berlaku di tempat kita tinggal…”
Pagi ini, semua siswa tampak berbaris rapi dan berdiri tegak menyambut hadirnya Bapak Kombes Indra Fadillah Siregar. Beliau merupakan Atase Kepolisian di KBRI Singapura dan berkesempatan untuk menjadi pemateri pada Kelas Inspirasi.
Beliau dengan hangat menyapa siswa-siswi dengan panggilan “Dek!” senada dengan beliau memanggil dirinya dengan panggilan “Kak!”, membuat suasana yang awalnya aga tegang, menjadi cair dan akrab.
Bapak Indra memulai paparan materinya dengan menjelaskan sekelumit mengenai makna lambang dan hirarki kepangkatan di Kepolisian Republik Indonesia. Kemudian beliau menjelaskan bahwa peraturan bersifat mengikat dan tak mengenal usia, apalagi di Singapura. “Peraturan di negara ini sangat kuat dan tajam, sehingga kita harus sangat berhati-hati”, ujar beliau.
Lebih lanjut beliau membahas mengenai peredaran vape di Singapura yang memiliki kebijakan yang berbeda dengan di Indonesia. Di Singapura, vape termasuk barang yang dilarang penggunaan dan peredarannya. Beliau menceritakan sebuah contoh, ada seorang WNI yang kedapatan membawa vape ke Singapura melalui pelabuhan Harbourfront. Orang tersebut kemudian meminta bantuan beliau. Namun sekalipun beliau perwira polisi, tidak dapat membantu dikarenakan di luar yurisdiksi POLRI. Beliau menekankan bahwa pelanggaran peraturan terkait penggunaan dan peredaran vape di Singapura banyak ditemui di kalangan pelajar. “Adik-adik harus berhati-hati, jangan sampai karena penasaran ingin mencoba, menyesal di kemudian hari karena berurusan dengan hukum di Singapura”. Penekanan ini penting disampaikan kepada para siswa, supaya semakin mantap untuk menghindari pelanggaran terhadap aturan, baik aturan Singapura terlebih aturan yang berlaku di sekolah.
Ada hal yang menarik yang membuat audiens tercengang. Ternyata beliau salah satu perwira polisi yang bertugas menangani berbagai kasus premanisme dan tindak pidana berskala besar di Jakarta, seperti kasus perampokan di rumah almarhum Ust. Jefri Al-Buchori.
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dan penghargaan dari sekolah yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Indonesia Singapura, Ibu Yenny Dwi Maria, M.Ed.
Terima kasih atas inspirasinya Pak Kombes!