Kelas Inspirasi Bersama Atase Kepolisian KBRI Singapura : Bapak Indra Fadillah Siregar


“…Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung. Kita harus patuh pada aturan yang berlaku di tempat kita tinggal…”

334062689_899478857835295_302325843453064963_n

Pagi ini, semua siswa tampak berbaris rapi dan berdiri tegak menyambut hadirnya Bapak Kombes Indra Fadillah Siregar. Beliau merupakan Atase Kepolisian di KBRI Singapura dan berkesempatan untuk menjadi pemateri pada Kelas Inspirasi.

Beliau dengan hangat menyapa siswa-siswi dengan panggilan “Dek!” senada dengan beliau memanggil dirinya dengan panggilan “Kak!”, membuat suasana yang awalnya aga tegang, menjadi cair dan akrab.
Bapak Indra memulai paparan materinya dengan menjelaskan sekelumit mengenai makna lambang dan hirarki kepangkatan di Kepolisian Republik Indonesia. Kemudian beliau menjelaskan bahwa peraturan bersifat mengikat dan tak mengenal usia, apalagi di Singapura. “Peraturan di negara ini sangat kuat dan tajam, sehingga kita harus sangat berhati-hati”, ujar beliau.

333902010_954225495954567_3621530895180186788_n

Lebih lanjut beliau membahas mengenai peredaran vape di Singapura yang memiliki kebijakan yang berbeda dengan di Indonesia. Di Singapura, vape termasuk barang yang dilarang penggunaan dan peredarannya. Beliau menceritakan sebuah contoh, ada seorang WNI yang kedapatan membawa vape ke Singapura melalui pelabuhan Harbourfront. Orang tersebut kemudian meminta bantuan beliau. Namun sekalipun beliau perwira polisi, tidak dapat membantu dikarenakan di luar yurisdiksi POLRI. Beliau menekankan bahwa pelanggaran peraturan terkait penggunaan dan peredaran vape di Singapura banyak ditemui di kalangan pelajar. “Adik-adik harus berhati-hati, jangan sampai karena penasaran ingin mencoba, menyesal di kemudian hari karena berurusan dengan hukum di Singapura”. Penekanan ini penting disampaikan kepada para siswa, supaya semakin mantap untuk menghindari pelanggaran terhadap aturan, baik aturan Singapura terlebih aturan yang berlaku di sekolah.

333854572_719547736628027_3716651501281161358_n

Ada hal yang menarik yang membuat audiens tercengang. Ternyata beliau salah satu perwira polisi yang bertugas menangani berbagai kasus premanisme dan tindak pidana berskala besar di Jakarta, seperti kasus perampokan di rumah almarhum Ust. Jefri Al-Buchori.

334211025_735872371491329_5112436113950603420_n

Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dan penghargaan dari sekolah yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Indonesia Singapura, Ibu Yenny Dwi Maria, M.Ed.

Terima kasih atas inspirasinya Pak Kombes!

333814033_5210723112364276_6397303805523633192_n (1)

Kelas Inspirasi Special bersama Pak Dubes Suryo Pratomo : Gugah Nasionalisme Anak Bangsa


“…Pelajari hal yang baru tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia. Tekun dan konsisten belajar, terapkan hal yg baik untuk kemajuan bangsa…”

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.49 PM (2)

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.51 PM

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.50 PM

Cuaca yang cerah menandai dimulainya kelas inspirasi pagi ini.
Sangat spesial karena Bapak Duta Besar LBBP RI untuk Singapura, Bapak Suryo Pratomo berkenan hadir sebagai pembicara, didampingi Atdikbud KBRI Singapura, Bapak IGAK Satrya Wibawa.

Kelas inspirasi diawali dengan sambutan dari Ibu Kepala Sekolah, Ibu Yenny Dwi Maria. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut dengan suka cita serta rasa syukur atas kehadiran Pak Dubes pagi ini.

Semangat Pagi!
Semangat Pagi!
Semangat Pagi!

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.49 PM

Pak Dubes menyapa siswa-siswi dengan penuh semangat.
Pak Dubes mengawali penyampaian materi dengan memaparkan data-data faktual yang menggugah rasa kebangsaan dan kecintaan terhadap Bangsa Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa Singapura merupakan negara yang dahulunya merupakan negara yang penuh kemiskinan namun mereka berkomitmen untuk maju bersama sehingga dalam waktu 57 tahun mereka sudah sangat maju, memiliki sistem pendidikan yang sangat baik dan tingkat perekonomian yang setara dgn negara-negara maju di dunia. Namun semua itu tidak datang secara tiba-tiba, tentunya penuh dengan kerja keras.

Beliau kemudian menunjukkan gambar mengenai perkembangan teknologi telekomunikasi.
Dengan lugas dan gaya penyampaian beliau yang menarik, beliau menceritakan perkembangan teknologi komunikasi mulai dari pengiriman surat menggunakan merpati pos, ditemukannya telepon, telegraph, faksimil sampai teknologi telekomunikasi mutakhir saat ini.
Hal unik sempat beliau alami diawal karirnya sebagai wartawan. Alangkah sulitnya mengirim berita saat bertugas meliput di salah satu pelosok di Filipina. Kemudian cerita berlanjut saat beliau bertugas meliput piala dunia di italia pada tahun 1990. Ketika itu, fotografer liputan harus masuk ke ruangan khusus untuk mencetak gambar negatif (klise) menjadi foto. Kira-kira diperlukan 2 jam untuk mengirim sebuah foto dari Italia ke Jakarta.

Beruntung saat ini sudah ada internet, semua serba sangat mudah. Kita dapat mengirimkan pesan dari manapun ke manapun dengan mudah. Apapun yang ingin kita cari, dalam hitungan detik bisa kita dapatkan. Berbada dengan saat Ibu Kepsek atau Pak Atdikbud bersekolah dahulu. Kita harus mencari dari lembar ke lembar informasi yang diinginkan. Namun tentu, teknologi itu seperti pisau bermata 2. Jika digunakan dengan baik itu dapat berguna untuk kesejahteraan namun jika digunakan untuk kejahatan maka akan sangat merugikan. Seperti contoh, pada tahun 2022 warga Singapura mengalami kerugian sebesar SGD 660 juta akibat scam. Hal itu dialami oleh warga Singapura yang memiliki latar belakang pendidikan rata-rata diatas SMA.
Presiden ke 3 Indonesia, Bapak BJ. Habibie mengatakan. “dunia yg terbuka harus diimbangi dengan anak-anak Indonesia yang berilmu dan dibarengi iman dan taqwa, supaya penggunaan teknologi terkendali dan digunakan untuk kebaikan.”

Beliau kemudian menyampaikan mengenai orang-orang yang dengan kiprahnya dapat mengubah dunia, yakni:
1. Alexander Graham Bell, penemu telepon
2. Martin Cooper, penemu telepon genggam
3. Steve Jobs, penemu Apple

Lebih lanjut beliau bercerita mengenai Steve Jobs saat mulai membangun desktop computer yang kemudian berkembang menjadi produk-produk apple seperti sekarang. Saat ini kelayaan apple memiliki kekayaan 4 kali lebih besar dari negara Indonesia dan 10 kali dari Singapura. Sungguh kisah yang inspiratif.

Teknologi itu terus berkembang. Ini bukan akhir dari inovasi teknologi. Beliau yakin bahwa ini merupakan bagian awal dari kebangkitan teknologi, “sangat mungkin suatu saat kalian lah yang menjadi pengembang teknologi.” Beliau berkata dengan penuh semangat, diikuti tepuk tangan dari para siswa. Beliau melanjutkan, “Tekun, menyenangi apa yang kita kerjakan dan konsisten. Itu merupakan kunci kesuksesan.”

“Kalian pasti senang K-pop?” Beliau bertanya.
“Iya Pak” Para siswa serempak menjawab.

Beliau kemudian bercerita mengenai bagaimana Korea Selatan yang merdeka pada bulan dan tahun yang sama dengan kemerdekaan Indonesia dapat menjadi hebat seperti saat ini. Menjadi trend setter, berprestasi di bidang olah raga, budaya, teknologi bahkan pendidikan dan ekonomi. Korea Selatan mendidik bangsanya untuk tidak mau kalah dengan yang lain, tekun dan ingin sealu menjadi yang terhebat.
Beliau melanjutkan cerita dengan flash back ke tahun 1991, saat Negara Tiongkok masih terbelakang. Namun saat ini mereka menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat. Beliau menekankan bahwa mereka bisa seperti itu karena seluruh masyarakat memiliki komitmen yang sama dalam memajukan negara melalui pendidikan.

Beliau berpesan, “Tentukan jalanmu untuk dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia kedepan. Terus belajar dan berikan yg terbaik!”
“Pelajari hal yang baru di Singapura tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia. Terapkan hal yg baik untuk kemajuan bangsa.”

Beliau menyampaikan kisah inspiratif dari berbagai bidang dengan sangat menarik, sehingga dapat menggugah kesadaran kita sekaligus menambah wawasan kebangsaan bagi para siswa.

Kami sangat beruntung pagi ini mendapatkan bekal motivasi dan kisah inspiratif dari Pak Dubes.

Terima kasih dan sehat selalu Pak Dubes.

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.47 PM (1)

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.47 PM

WhatsApp Image 2023-02-16 at 2.00.51 PM (1)

Kegiatan diakihiri dengan berfoto bersama dan penyerahan cinderamata dari sekolah kepada Pak Dubes yg disampaikan oleh Ibu Kepala Sekolah.

_fkc_

SHINE YOURSELF TO SHINE THE WORLD


…Bersyukurlah atas apa yang kamu alami saat ini…

“Hijau…”
“Hitam…”
“Hi…tam”

Seruan penuh semangat itu tiba-tiba terdengar di Hall Sekolah Indonesia Singapura. Diikuti gerak dan pekik para siswa yang merespon perintah tadi dengan gegap gempita.
Kegiatan fokus-ketangkasan berupa hijau-berdiri, hitam-jongkok, dilanjutkan dengan bermain bentuk, mengawali kelas inspirasi pagi ini. Semua siswa disilakan memilih dan bergerak menuju bentuk yang disukai. Ada lingkaran, persegi, segitiga dan squiggle. Setelah siswa berkumpul pada tiap pilihan bentuknya, kemudian ditanya secara acak mengenai alasan memilih bentuk tersebut.

Kegiatan kelas inspirasi pagi ini menghadirkan Ibu Tina Priyatin, M.Pd. Beliau merupakan lulusan Magister Pendidikan dan saat ini adalah kandidat Doktor di Universitas Pendidikan Indonesia.

WhatsApp Image 2023-02-03 at 7.39.16 AM

Pagi ini, beliau mengajak warga sekolah untuk bergerak dan bergembira. Beliau menjelaskan kepada para siswa mengenali kecenderungan sifat dari orang yang memilih bentuk-bentuk tertentu (persegi, lingkaran, segitiga atau squiggle). Para siswa, terutama siswa SMA banyak mengaminkan analisis sifat yang disampaikan oleh Bu Tina.

Beliau kemudian menyampaikan bahwa setiap orang memiliki sifat baik dan buruk. “Memang tidak mudah membaca sifat dari diri sendiri”, ujarnya.
Ibu Tina kemudian meminta salah satu siswa untuk tampil ke depan, satu perwakilan dari SMA yaitu Khayru bersedia menyampaikan sifat baik dan buruk yang ia miliki berdasarkan penilaiannya. Tampil berikutnya Qeenara dari perwakilan SD. Ia menyampaikan bahwa sifat buruk yang ia miliki adalah tidak bisa diam dan suka teriak-teriak. Namun Bu Tina menyampaikan, mungkin saja sifat buruk itu merupakan potensi yg ia miliki, barangkali Qeenara dewasa bisa menjadi penyanyi.

WhatsApp Image 2023-02-03 at 7.39.13 AM

Selanjutnya Ibu Tina menceritakan masa kecilnya yang serba kekurangan, namun Tina kecil memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk belajar dan bermimpi. Saat duduk di bangku SD, Tina kecil kerap mengikuti berbagai pentas menyanyi, menari dan membaca puisi. Prestasi belajarnyapun tak pernah lepas dari juara 1 di kelas.
Tina kecil berangsur menjadi remaja. Sempat menjadi pengumpul barang bekas untuk dapat menabung hingga bisa melanjutkan sekolah. Masuk kuliah dengan biaya sendiri, inginnya kuliah ke perguruan tinggi negeti (PTN) namun saat itu sudah terlambat, akhirnya beliau berkuliah di Universitas Pakuan, Bogor.
Beliau berkuliah sambil bekerja sebagai guru Bahasa Inggris, menjadi asisten dosen dan setelah lulus diberikan kesempatan untuk menjadi dosen tetap di tempat beliau berkuliah. Ini membuktikan bahwa semangat beliau mengalahkan semua keterbatasan yang beliau hadapi. Sungguh menginspirasi.

Pengalaman yang sangat berkesan bagi beliau saat bertemu dengan Ibu Kepala SIS, Ibu Yenny di Bali. Beliau berdua merupakan orang yang mendapatkan penghargaan bergengsi Pearson Amazing Minds 2010. Saat itulah pertama kalinya Bu Tina naik pesawat dan menginap di hotel mewah. Ada cerita lucu saat beliau tidak bisa membedakan mana handuk untuk mandi dan mana keset kamar mandi.

Saat ini, beliau menjadi Trainer di sebuah lembaga yang menyelenggarakan pelatihan bagi guru Bahasa Inggris. Serta mendapatkan kesempatan untuk menjadi Presenter dalam seminar international di Bangkok.

Ada sebuah ironi, yakni saat Beliau menyampaikan bahwa bahasa inggris beliau tidak excellent namun Tuhan memberi jalan kepadanya untuk dapat meraih banyak hal yang menjadi impian beliau. Impian beliau lainnya adalah membangun sebuah bimbel bahasa ingris bagi anak-anak. Alhamdulillah saat ini beliau sudah berhasil membangun Bumble Bee Learning Center, dengan staf pengajarnya dari mahasiswa-mahasiswa yang beliau ajar.
Beliau berpesan untuk menggunakan waktu sebaik2nya. Saat ada waktu kososng “saya harus ngapain ya?” Maka saat itulah kesempatan beliau untuk memikirkan hal positif lainnya.

Ada beberapa petikan kalimat yang menakjubkan yang beliau sampaikan di bagian akhir pemaparan materi, yakni :
Jangan menjadi bagian dari kegelapan
Gunakan bakat untuk menjadi berkat
Gunakan suara kalian untuk menyiarakan kebaikan dan harapan
Gunakan tangan dan kaki untuk berkarya dan buat sesuatu yg berguna
Pada akhirnya hidup ini adalah pertanggungjawaban kepada sang pencipta
Buatlah sesuatu yg membuat bangga orang tua dan tuhan
In the darkest moment of your life, there are stars shining bright

Beliau mengajak semua berdiri dan berteriak “Saya pasti bisa!”

Mengakhiri paparan materinya beliau mengajak menyanyikan reff dari lagu We Are The Champion-nya Queen. “… we are the champion my friend…

Sungguh menjadi penyemangat bagi kami di pagi ini.

Setelah pemaparan materi dari Bu Tina selesai, Ibu Kepala Sekolah menyampaikan ucapan terima kasih dan cinderamata sebagai bentuk penghargaan bagi pemateri.

Thank you Ibu Tina!

-fkc-